Salam

AGIL FATAH

Selasa, 27 Desember 2011

ATEISME, JENIS DAN DEFENISI

ATEISME, JENIS DAN DEFENISI

sering sekali di beberapa forum diskusi keagamaan,saya membaca beberapa member mengklaim dirinya atheis. tetapi ketika ditanya atheis jenis apa yang dianut dan alasannya selalu tidak bisa dijawab. sehubungan dengan itu, saya coba memberikan penjelasan apa itu atheis dan jenis atheis.

beberapa pengertian ateis :

1. keyakinan bahwa tuhan, atau dewa/dewi tidak ada.

2. pandangan yang menolak adanya yang adikodrati hidup sesudah mati.

3. kesangsian akan eksistensi yang adi kodrati yang diandaikan alam semesta.

4. tidak adanya keyakinan akan tuhan yang khusus.

5. penolakan semua agama.

6. sehubungan dengsn ini, pantheisme dalam pelbagai bentuknya menolak tuhan yang transenden dan personal, tetapi mengenal dan mengakui sesuatu yang mutlak ( hukum moral,keindahan, dsb.) sang mutlak diyakini tidak sama dengan dunia pengalaman. pantheisme masih memiliki benih iman kepada Tuhan. politheisme dan deisme tidak masuk dalam kategori ini.

jenis ateis :

1. ateisme naif :

dalam filsafat yunani kuno terdapat unsur unsur ateistis. mereka berupaya menjelaskan fenomen fenomen dengan sebab sebab alamiah. walaupun ateisme mereka masih bersikap naif, spekulatif dan tidak konsisten.

2. ateisme praktis dan teoritis. Seseorang penganut atheisme praktis, mempunyai keyakinan akan adanya tuhan, tetapi menolak tuhan dengan cara hidupnya. dalam hidupnya dia bertingkah seolah olah tuhan tidak ada. selanjutnya seorang ateisme teoritis memutuskan tuhan tidak ada. jenis atehisme ini terdiri dari dua macam yaitu ateisme teoritis positif dan ateisme teoritis negatife. Seorang penganut paham yang terdahulu (atheisme teoritis negatif) sama sekali tidak mengetahui tentang Tuhan atau mempunyai gagasan yang kacau mengenai Tuhan.

Sikap pikiran ini bagi orang normal,dewasa tidak bertahan lama, karena kecenderungan seluruh kodrat manusia terarah kepada tuhan, sang Ilahi. Karena menurut mereka eksistensi tuhan dibuktikan secara tidak memadai (skeptisisme). Mereka mengakui bahwa pernyataan yang sangat jelas mengenai tuhan itu mustahil. Karena pernyataan mengenai tuhan melampaui pengetahuan kita yang hanya terbatas pada pengalaman (agnotisisme). Selanjutnya atheism teoritis positif dapat pula terjadi karena orang yakin secara subyektif bahwa tuhan tidak ada.

Ateisme teoritis positif ini dapat dijelaskan dari hakikat evidensi yang digunakan dalam pembuktian keberadaan tuhan ; karena evidensi itu tidak memberikan jaminan penuh. Karena argument yang dibentuk biasanya rumit. Dan kerumitan ini disebabkan banyaknya presuposisi epistemologis. Posisi ini juga dapat dijelaskan oleh dorongan ‘keberatan keberatan’ filosofis dan oleh pengaruh nafsu nafsu pribadi. Namun penganut sikap semacam ini telah membiarkan kecenderungannya yang terdalam mandek dan nyaris tidak luput dari segala kesalahan.

3. ateisme materialistis dan positivistis. bentuk ateisme secara gamblang dapat ditemukan dalam materialisme dan positivisme. aliran ini menolak keberadaan dari yang rohani dan yang transenden. selamat membaca, semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar